Sabtu, 21 Januari 2012

ARIEL LUNA DAN BUNGA KEBUN


Ariel Luna Dan Bunga Kebun
Oleh :Hairul Haq pada 19 Agustus 2010 pukul 8:54


Pagi cerah, Luna duduk di teras depan rumahnya. Mata sembab, dan hidung yang merah adalah gambaran tangisnya tadi malam. Sebatang rokok putih dan secangkir nescafe tak dapat meredam gelisah. Air mata kembali jatuh kepipinya.

" Kenapa kau menagis Luna?" tita-tiba sekuntum Melati putih yang ada di tamannya menyapa.
" Apa kau tidak tau?" Luna balik bertanya dalam sedunya.
" Aku tau, bahkan yang kau lakukan dua malam kemarin di bangku teras itu aku pun menyaksikanya."
" Kalau sudah tau, kenama kau masih bertanya."
" Yang aku tanya adalah tangismu, kenapa kau masih menangis, padahal semua itu kau lakukan dengan sadar! Bahkan aku melihatmu jauh lebih agresif dari pada si Ariel."
" Aku sedih....Melati" Suara Luna melemah. 
" Kau tak seharusnya sedih Luna, Kau seharusnya malu!, yang pantas sedih adalah para orang tua murid yang khawatir anaknya melihat apa yang kau lakukan di rekamam itu. Karena perbuatanmu, para guru merazia setiap HP muridnya. Karena kau, Anggota DPR jadi sibuk menerka apa gambar tato yang ada di pinggulmu itu?!!" Padahal seharusnya Para wakil rakyat itu memikirkan apa yang jauh lebih penting dari pada gambar yang ada di samping kelaminmu itu." Melati terus nyerocos dengan emosi.

" Apa aku salah Melati...?  Aku mencintai Ariel dengan segenap jiwaku."
" Itu mungkin bukan cinta Luna! Itu nafsu!" Melati meradang, tangkainya goyang, kelopaknya jatuh satu.
" Tapi Tuhan melengkapi aku dengan cinta sekaligus nafsu. Salahkan aku jika aku mencoba menterjemahkan dengan semua yang kulakukan dengan bang Arielku tersayang????"
" Kalau kau tak merasa bersalah lalu apa yang kau tangisi?"
" Yang kutangisi adalah, kenapa bang Arielku tersayang juga main ama Cut Tari ….?!" Luna teriak lalu masuk ke dalam.


****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar