ANAK BADAI SELAT MALAKA
karang dan dan ombak mengalir di tubuhnya
tak pernah ada gerimis di matanya
hanya badai yang selalu menerpa
terusir dari fitnah sang bunda
menoda cinta dengan zina
dari laki-laki teman ayahnya
dua puluh tahun dia meninggalkan selat malaka
rindu menuba di dada
pada laut dan karang
pada garam yang mengkristal di tubuh para nelayan
tiba kabar dari saudara
tentang bunda yang menutup mata
tak ada air mata
tak ada luka
yang tampak hanya gambar bundanya
tengah berzina dengan kawan ayahnya
Blog ini seperti rumah buat saya. Di sinilah saya merasa bebas untuk menulis dan menampilkan semua yang saya mau. Tanpa proses editing dan sensor dari pihak lain. Buat kawan-kawan yang baca silahkan dikomentari ataupun diktritik. Saya sangat menghargai pendapat anda. Asal jangan anda menyuruh saya untuk berhenti menulis. Karena jangankan anda, saya sendiri ngak mampu untuk meredam ke inginan saya untuk tetap menulis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar