PELUH PEREMPUAN
Terpekik sketsa panas
matahari
berhelai-helai rambutmu
menggumpal
butiran-butiran peluh
menjalar
di gumpalan rambutmu itu
indah merambah
lantas jatuh terpecah
di punggung bumi
Wahai perempuan
engkau abai
memahamkan keindahan
butiran peluhmu
padahal aku terpana
menatap lama
butiran-butiran peluhmu
Lalu engkau
menatapku heran
mengapa peduli
butiran-butiran peluh
Engkau takkan pernah tahu
tak
Pada butiran peluhmu
ketemukan selaksa puisi
bersama sejuta keindahan
yang syahdu
Engkau takkan pernah tahu
tak. tak. tak.
[2012]
ANWARI WMK
Blog ini seperti rumah buat saya. Di sinilah saya merasa bebas untuk menulis dan menampilkan semua yang saya mau. Tanpa proses editing dan sensor dari pihak lain. Buat kawan-kawan yang baca silahkan dikomentari ataupun diktritik. Saya sangat menghargai pendapat anda. Asal jangan anda menyuruh saya untuk berhenti menulis. Karena jangankan anda, saya sendiri ngak mampu untuk meredam ke inginan saya untuk tetap menulis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar